Tahun 2050 Glestser di Pegunungan Alpen Akan Meleleh


Ilmuwan Austria memperingatkan, bahwa pada 2050 mendatang gletser di Pegunungan Alpen akan habis mencair, dan akan menimbulkan kerugian yang sulit diduga pada seluruh daratan Eropa. Ini merupakan contoh terbaru dari pemanasan global. Setengah sebelumnya, ilmuwan mendapati peristiwa retaknya kerangka es terbesar di kawasan kutub utara Kanada, dan menurut mereka, bahwa semua ini adalah akibat pemanasan global.

Menurut laporan Reuters, bahwa obyek wisata Alpbach di Provinsi Alps, Austria, setiap tahun selalu mengadakan forum tentang masalah ekologi dan lingkungansetempat. Dalam forum tersebut para ilmuwan menyatakan, bahwa sampai pada tahun 2050 mendatang gletser di Pegunungan Alpen akan meleleh semuanya.

Hasil penelitian ilmuwan Rolland Phursenna dari Institut Geologi Universitas, Austria mendapati, bahwa voluma gletser di atas Pegunungan Alpen yang berada di wilayah Provinsi Alps, Austria tengah menyusut dalam skala kurang lebih 3% setiap tahunnya, dan ketebalannya juga berkurang hingga sekitar 1 meter.

Ketebalan rata-rata gletser di Pegunungan Alpen saat ini adalah 30 meter, Phursenna mengatakan, prediksi lenyapnya glestser pada 2050 mendatang adalah perkiraan konservatif, jika lumeran gletser meleleh berdasarkan kecepatan saat ini, maka sebagian besar gletser akan lenyap sebelum 2037.

Phursenna menuturkan, kami yakin, bila sampai pada 2050 nanti, selain beberapa gletser yang berada 4.000 meter lebih di atas permukaan laut akan tetap eksis, gletser lainnya akan lenyap. Sejak Februari tahun lalu, hasil pengukuran peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss menunjukkan, bahwa sejak 1985-2000, gletser di daerah Pegunungan Alpen rata-rata berkurang 22%. Hal ini disebabkan perubahan iklim, kemarau dan faktor lain yang mengakibatkan melumernya gletser dalams kala luas.

Selain itu, lapisan es di Kutub Utara dan Selatan juga mencair, ketebalan lapisan es di kedua kutub telah menurun hingga pada titik terendah selama 1 abad terakhir. Jika lapisan es di kedua kutub tersebut mencair, maka itu akan menjadi sebuah bencana besar bagi warga dan Negara di kawasan dataran rendah.

Indikasi ini menunjukkan, bahwa pemanasan global kian hari semakin parah, karena itu, dalam forum kali ini, para ahli tidak terlalu membahas masalah pemanasan global, tapi menghimbau mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi warga di daerah pegunungan Alpen. Sebab lumeran gletser dapat mengakibatkan banjir, sehingga mengancam keselamatan warga setempat.

Ilmuwan menuturkan, bahwa lumernya gletser menyebabkan banjir di kawasan Pegunungan Alpen, dan ancaman banjir bagi penduduk yang tinggal di lembah Pegunungan Alpen semakin besar, para ilmuwan menghimbau agar segera mengambil tindakan pencegahan untuk menjamin keselamatan mereka.

Selain itu, sejumlah besar sungai di Eropa yang berasal dari pegunungan tersebut akan menjadi masalah serius bagi Eropa jika gletser di pegunungan tersebut mencair sepenuhnya.

Pada awal Januari lalu, majalah bulanan (manuskrip pembaca) Amerika pernah melaporkan, Pegunungan Alpen menduduki 190.000 km persegi daerah jantung Eropa, selama ratusan tahun terus dieksplorasi, dan hingga kini hanya 17% areal yang di rancang menjadi daerah lindung taman umum.

Gunung Alpen yang tampak di layar televisi seperti tidak berpenghuni itu sebetulnya terdapat 14 juta penduduk di sana, 2/3 di antaranya berpusat di kawasan tersebut, sebagian besar daerah lembah Pegunungan Alpen tampak seperti “taman pemandangan besar” : pabrik, jalan kereta api, hotel, hunian, gereja, tempat parkir, tempat timbunan kayu, kedai, restoran dan toko serta instalasi lain yang merangkai dengan jalan utama yang bergelombang berkelok-kelok. Eksplorasi manusia yang berlebihan dan lenyapnya gletser serta beban transpor dan masalah lain telah membuat letih lelah gunung besar tersebut.