Jurnalis Senior: "Semua Stake Holders Newmont Nusa Tenggara, Agar Berbisnis dengan Etika yang Baik”

Dinamika dan kisruh rencana Initial Public Offering (IPO) PT Newmont Nusa Tenggara mendapat berbagai respon dari masyarakat Sumbawa. Satu diantaranya, M. Mada Gandhi, jurnalis senior asal Sumbawa. Dalam pandangannya, semua stake holders di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) mestinya mengedepankan etika bisnis yang baik, serta menjunjung tinggi hukum dan perundangan.

Hal ini menyusul kisruh yang terjadi di antara pemegang saham dan manajemen PT NNT. Lebih lanjut Mada meminta menejemen memperhatikan sejumlah masalah yang masih mengganjal dan perlu diklarifikasi secara terbuka kepada masyarakat terhadap kondisi yang kini terjadi di antara para pemegang saham.

Ia mempempertanyakan beberapa hal mendasar misalnya; Mengapa proses divestasi maupun IPO tetap dijalankan sementara masih tersangkut masalah hukum atas tuntutan yang dilayangkan Pukuafu ke pengadilan selaku pihak yang mengklaim paling berhak atas saham divestasi?

Ia berharap agar rencana IPO yang hendak digelar oleh PT Newmont Nusa Tenggara harus bersih dari kasus hukum agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Mada juga meminta Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara dan jajarannya selaku operator tambang di Batu hijau harus mampu menjaga netralitas dan tidak mengeluarkan pernyataan yang tendensius sehingga tidak semakin memperkeruh suasana.

Menurutnya proses alih hak atas saham Newmont Nusa Tenggara senantiasa menjunjung etika bisnis yang baik, dan dilakukan secara transparan ujar penulis buku “Ada Apa di Balik Proses Divestasi Saham Newmont ?”.

Dalam keterangannya kepada sumbawanews, Mada Gandhi mengingatkan kembali bahwa saat ini proses divestasi saham Newmont seperti yang di amanatkan oleh kontrak karya masih meninggalkan sejumlah pertanyaan.

“Soal initial public offering (IPO) penjualan saham perdana PT NNT, sejauh ini belum mendapatkan persetujuan semua pemegang saham. “Begitu pula keberatan-keberatan hukum yang disampaikan salah satu pemenegang saham perlu direspon dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya sebelum dilakukan IPO.” ungkap putra asal Lape-Sumbawa ini.


0 komentar: